Belajar selalu identik dengan anak- anak meski sesungguhnya belajar tidak mengenal usia. Memang masa kanak – kanak dan remaja adalah masa yang tepat bagi manusia untuk belajar karena otak anak masih mudah untuk menerima informasi oleh karena daya ingatnya yang masih tinggi.
Mayoritas orang tua ingin agar anaknya gemar belajar meski tidak harus diingatkan oleh orang tuanya. Guru – guru pun menginginkan agar muridnya selalu memiliki semangat belajar yang tinggi di kelas setiap harinya. Tentu saja keinginan tersebut adalah wajar, namun terkadang baik orang tua maupun guru lupa akan kemungkinan timbulnya rasa jenuh dan bosan pada anak atas aktivitas belajarnya.
Jika anak sudah merasa bosan belajar namun tetap dipaksa untuk melakukan hal tersebut, maka sangat mungkin si anak akan merasa kalau belajar bukanah hal yang menyenangkan melainkan hal yang membosankan dan menakutkan. Jika kondisi ini dibiarkan, lama kelamaan akan timbul sikap anti belajar pada anak. Anak malas membaca, malas mengerjakan tugas, malas mengerjakan PR, malas mengikuti les dan sebagainya adalah gejala – gejala yang ditimbulkan saat anak sudah mulai anti belajar. Oleh sebab itu baik orang tua ataupun guru di sekolah harus memikirkan cara agar anak merasa belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan, yang membuat mereka bahagia dan bersemangat saat melakukannya.
Salah satu cara yang telah ditemukan banyak ilmuwan dari berbagai negara untuk menghilangkan kebosanan belajar ataupun sifat anti belajar adalah dengan menerapkan pembelajaran di luar. Louise Chawla, seorang psikolog lingkungan menjabarkan beberapa keuntungan dari belajar di luar. Ia mengatakan bahwa belajar di luar dapat mengurangi symtom of attention deficit disorders atau penyakit mental yang menyebabkan perhatian anak terhadap suatu hal rendah. Di samping itu, belajar di luar ternyata dapat meningktkan daya ingat anak, mengurangi depresi, bahkan mencegah myopia. Jesica Patrons, seorang ilmuwan lain yang berasal dari Harvard University menambahkan bahwa belajar di luar dapat memberikan pandangan baru juga memperluas wawasan dan perspektif anak. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan belajar di luar, anak akan lebih aktif bergerak dan sehat.
Mayoritas orang tua ingin agar anaknya gemar belajar meski tidak harus diingatkan oleh orang tuanya. Guru – guru pun menginginkan agar muridnya selalu memiliki semangat belajar yang tinggi di kelas setiap harinya. Tentu saja keinginan tersebut adalah wajar, namun terkadang baik orang tua maupun guru lupa akan kemungkinan timbulnya rasa jenuh dan bosan pada anak atas aktivitas belajarnya.
Jika anak sudah merasa bosan belajar namun tetap dipaksa untuk melakukan hal tersebut, maka sangat mungkin si anak akan merasa kalau belajar bukanah hal yang menyenangkan melainkan hal yang membosankan dan menakutkan. Jika kondisi ini dibiarkan, lama kelamaan akan timbul sikap anti belajar pada anak. Anak malas membaca, malas mengerjakan tugas, malas mengerjakan PR, malas mengikuti les dan sebagainya adalah gejala – gejala yang ditimbulkan saat anak sudah mulai anti belajar. Oleh sebab itu baik orang tua ataupun guru di sekolah harus memikirkan cara agar anak merasa belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan, yang membuat mereka bahagia dan bersemangat saat melakukannya.
Salah satu cara yang telah ditemukan banyak ilmuwan dari berbagai negara untuk menghilangkan kebosanan belajar ataupun sifat anti belajar adalah dengan menerapkan pembelajaran di luar. Louise Chawla, seorang psikolog lingkungan menjabarkan beberapa keuntungan dari belajar di luar. Ia mengatakan bahwa belajar di luar dapat mengurangi symtom of attention deficit disorders atau penyakit mental yang menyebabkan perhatian anak terhadap suatu hal rendah. Di samping itu, belajar di luar ternyata dapat meningktkan daya ingat anak, mengurangi depresi, bahkan mencegah myopia. Jesica Patrons, seorang ilmuwan lain yang berasal dari Harvard University menambahkan bahwa belajar di luar dapat memberikan pandangan baru juga memperluas wawasan dan perspektif anak. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan belajar di luar, anak akan lebih aktif bergerak dan sehat.
Komentar
Posting Komentar