Langsung ke konten utama

Belajar di Luar? Mengapa Tidak?

Belajar selalu identik dengan anak- anak meski sesungguhnya belajar tidak mengenal usia. Memang masa kanak – kanak dan remaja adalah masa yang tepat bagi manusia untuk belajar karena otak anak masih mudah untuk menerima informasi oleh karena daya ingatnya yang masih tinggi.

Mayoritas orang tua ingin agar anaknya gemar belajar meski tidak harus diingatkan oleh orang tuanya. Guru – guru pun menginginkan agar muridnya selalu memiliki semangat belajar yang tinggi di kelas setiap harinya. Tentu saja keinginan tersebut adalah wajar, namun terkadang baik orang tua maupun guru lupa akan kemungkinan timbulnya rasa jenuh dan bosan pada anak atas aktivitas belajarnya.

Jika anak sudah merasa bosan belajar namun tetap dipaksa untuk melakukan hal tersebut, maka sangat mungkin si anak akan merasa kalau belajar bukanah hal yang menyenangkan melainkan hal yang membosankan dan menakutkan. Jika kondisi ini dibiarkan, lama kelamaan akan timbul sikap anti belajar pada anak. Anak malas membaca, malas mengerjakan tugas, malas mengerjakan PR, malas mengikuti les dan sebagainya adalah gejala – gejala yang ditimbulkan saat anak sudah mulai anti belajar. Oleh sebab itu baik orang tua ataupun guru di sekolah harus memikirkan cara agar anak merasa belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan, yang membuat mereka bahagia dan bersemangat saat melakukannya.

Salah satu cara yang telah ditemukan banyak ilmuwan dari berbagai negara untuk menghilangkan kebosanan belajar ataupun sifat anti belajar adalah dengan menerapkan pembelajaran di luar. Louise Chawla, seorang psikolog lingkungan menjabarkan beberapa keuntungan dari belajar di luar. Ia mengatakan bahwa belajar di luar dapat mengurangi symtom of attention deficit disorders atau penyakit mental yang menyebabkan perhatian anak terhadap suatu hal rendah. Di samping itu, belajar di luar ternyata dapat meningktkan daya ingat anak, mengurangi depresi, bahkan mencegah myopia. Jesica Patrons, seorang ilmuwan lain yang berasal dari Harvard University menambahkan bahwa belajar di luar dapat memberikan pandangan baru juga memperluas wawasan dan perspektif anak. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan belajar di luar, anak akan lebih aktif bergerak dan sehat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondok Pesantren As-syafi’iyah Khusus Putri Pondok Gede

Pendidikan merupakan modal yang sangat berharga untuk generasi penerus kita dalam menjalani hidupnya, bicara pendidikan bukan hanya ilmu duniawi saja, bukan hanya ilmu untuk mengejar materi tapi juga melingkupi ilmu untuk mengatur manusianya sendiri dalam menjalani kehidupan sosialnya sehari-hari yaitu kepribadian yang islami, dalam hal ini keimanan dan ketaqwaan. Untuk menciptakan putri yang berakhlak baik dan berilmu tinggi. Pesantren ini mengadopsi kurikulum 2013 yang telah di sesuaikan dengan muatan lokal, dan menggunakan 3 bahasa dalam aktifitasnya. Pesantren khusus putri ini memiliki fasilitas yang baik dan modern, beralamat di Jl. Raya Jatiwaringin No. 45 Pondok Gede Bekasi 17411 Telp. 021 – 8462237. Didirikan pada tahun 1977 oleh alm. KH. Abdullah Syafi’ie. Memiliki jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak, madrasah diniyah, madrasah tsnawiyah, madrasah aliyah sampai perguruan tinggi. Pesantren ini memfokuskan diri untuk pengembangan IPTEK dan IMTAQ khusus putri. Pesantr

Pondok Pesantren Nurul Iman Di Parung

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di indonesia, merupakan salah satu tombak kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Lembaga pendidikan yang di percaya oleh seluruh kalangan warga indonesia, keilmuan islam dan sistem pendidikan islam yang disiplin dengan waktu pembelajaran dari subuh sampai malam hari membuat alumni pesantren desegani dan kerap menjadi imam dan ustadz dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pondok Pesantren Nurul Imam terletak di Jalan Nurul Iman 1, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat kode pos 16330. Pesantren ini di bawah naungan Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dengan pendirinya Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim beserta isterinya Ummi Waheeda, pesantren ini didirikan pada tahun 1998., dengan visi pondok pesantren ini adalah mampu menjadi pusat pembinaan pendidikan agama dan pengetahuan umum secara terpadu dan modern. Podok pesantren ini termasuk pondok pesantren modern memili

Even Nostalgia dan Perkenalan Permainan Tradisional KP3

Alhamdulillah, bersyukur yang sebanyak-banyaknya senantiasa kami haturkan kepada Allah swt. Karena pada hari Sabtu, tanggal 14 April 2018 lalu, KP3 telah menyelenggarakan acara silahturahmi relawan dan pendukung KP3 dengan tema “ Nostalgia dan Perkenalan Permainan Rakyat ”. Acara dihadiri oleh para relawan dan pendukung KP3, bersama anak-anak mereka. Acara ini bisa terwujud berkat kerjasama pengurus KP3 dengan Komunitas Teman Main – Jakarta, yang memiliki jargon “ Karena Main Butuh Teman ”. Berangkat dari kepedulian kami akan jenis permainan di era sekarang yang cenderung bersifat individualis, kami termotivasi menyelenggarakan event ini. Gadget seperti Smartphone , Game Console ( Playstation , Xbox , Nintendo , dll) atau Game Online telah mendominasi pilihan permainan Kids Jaman Now . Fenomena ini menimbulkan efek domino dalam pembentukan karakter anak sekarang dan dimasa depan. Emosi yang menjadi meledak-ledak, kemampuan bersosial dengan sesama yang sangat minim adalah beber