Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Bagaimanakah Cara Mendidik Anak Yang Baik

Tema ini banyak diangkat diberbagai media belakang waktu ini, banyak kejadian-kejadian yang memicunya dan membuat dilema yang harus dijawab orang tua. Murid yang melawan bahkan memukul gurunya, anak yang membantah arahan orang tuanya, tawuran antar sekolah, tawuran antar desa, geng motor sebagian dari efek pendidikan anak yang tidak berhasil serta membuat orang tua prihatin, sedih dan resah tentunya. Apakah orang tua gagal mendidik anaknya dalam membentuk pribadi yang bijaksana? padahal mereka telah mendidik anaknya sebagai mereka dididik orang tua mereka. Oleh karena itu kita perhatikan dan bandingkan jaman orang tua kita dengan jaman anak kita sekarang, mari kita lihat sebagian kondisi lingkungan jaman orang tua kita: Jumlah penduduk belum besar ditandai dengan adanya ruang antar rumah yang satu dengan yang lain. Belum ada media TV swasta, media bisa jadi sumber pendidikan sekaligus juga sebagai sumber petaka, bisa jadi sumber imu tapi juga bisa jadi sumber pornografi. Kebutuha

Pondok Pesantren Nurul Iman Di Parung

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di indonesia, merupakan salah satu tombak kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Lembaga pendidikan yang di percaya oleh seluruh kalangan warga indonesia, keilmuan islam dan sistem pendidikan islam yang disiplin dengan waktu pembelajaran dari subuh sampai malam hari membuat alumni pesantren desegani dan kerap menjadi imam dan ustadz dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pondok Pesantren Nurul Imam terletak di Jalan Nurul Iman 1, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat kode pos 16330. Pesantren ini di bawah naungan Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dengan pendirinya Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim beserta isterinya Ummi Waheeda, pesantren ini didirikan pada tahun 1998., dengan visi pondok pesantren ini adalah mampu menjadi pusat pembinaan pendidikan agama dan pengetahuan umum secara terpadu dan modern. Podok pesantren ini termasuk pondok pesantren modern memili

Belajar di Luar? Mengapa Tidak?

Belajar selalu identik dengan anak- anak meski sesungguhnya belajar tidak mengenal usia. Memang masa kanak – kanak dan remaja adalah masa yang tepat bagi manusia untuk belajar karena otak anak masih mudah untuk menerima informasi oleh karena daya ingatnya yang masih tinggi. Mayoritas orang tua ingin agar anaknya gemar belajar meski tidak harus diingatkan oleh orang tuanya. Guru – guru pun menginginkan agar muridnya selalu memiliki semangat belajar yang tinggi di kelas setiap harinya. Tentu saja keinginan tersebut adalah wajar, namun terkadang baik orang tua maupun guru lupa akan kemungkinan timbulnya rasa jenuh dan bosan pada anak atas aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa bosan belajar namun tetap dipaksa untuk melakukan hal tersebut, maka sangat mungkin si anak akan merasa kalau belajar bukanah hal yang menyenangkan melainkan hal yang membosankan dan menakutkan. Jika kondisi ini dibiarkan, lama kelamaan akan timbul sikap anti belajar pada anak. Anak malas membaca, malas